Biaya Sewa Lapak Digratiskan, Pasar Encik Puan Perak Masih Sepi Pedagang

1 week ago 5

batampos– Pasar Encik Puan Perak Kota Tanjungpinang, Kepri masih sepi dari aktivitas pedagang dan pembeli. Padahal, biaya sewa lapak, listrik hingga air di pasar tersebut telah digratiskan untuk sementara waktu.

Pantauan Batam Pos, Jumat (8/11) di Pasar Encik Puan Perak blok A, sejumlah pedagang masih bertahan berjualan di lantai dasar. Dimana, lantai dasar tersebut merupakan tempat parkir. Selain itu, BUMD juga sengaja menaruh meja lapak di parkiran itu.

Kondisi Gedung A Pasar Encik Puan Perak yang saat ini masih sepi dari pedagang dan pembeli, Jumat (8/11). F. Mohamad Ismail/BATAM POS

Dirut BUMD Tanjungpinang, Windrasto Dwi Guntoro mengatakan gratisnya biaya sewa lapak tersebut sudah dilakukan sejak Oktober yang lalu. Hal ini dilakukan untuk menarik para pedagang, guna kembali berjualan di pasar yang baru saja diresmikan oleh Wakil Presiden Maruf Amin itu.

“Mulai Oktober sudah kita subsidi, baik biaya listrik, air hingga sampah. Memang mereka tidak dibebankan untuk membayar hingga Desember,” kata Guntoro, Jumat (8/11).

Kendati demikian, digratiskannya semua biaya itu tidak menimbulkan efek yang diinginkan BUMD Tanjungpinang. Kondisi gedung A pasar tersebut, saat ini masih sepi, terutama di lantai dua.

Guntoro menuding, minimnya minat pedagang untuk berjualan di dalam pasar tersebut disebabkan masih adanya aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Gambir, tepatnya di pinggir jalan menuju pasar itu.

BACA JUGA: Biar Pedagang Tertarik, Pemko Gratiskan Sewa Lapak di Pasar Encik Puan Perak

“Karena masih ada yang jualan di pinggir jalan. Harusnya ditertibkan. Kalau tidak dilakukan (ditertibkan) ya sama juga, karena masih ada pesaing dibawah (PKL),” ungkapnya.

Selain itu, BUMD juga sengaja meletakkan lapak pedagang di lokasi parkir pasar tersebut. Sebab, menurutnya pedagang lebih berkeinginan berjualan di lantai dasar dibandingkan lantai dua dan tiga.

Bahkan, masih adanya lapak tersebut di lantai dasar untuk menarik para pedagang. “Agar mereka pedagang datang kesini. Dengan adanya subsidi juga ada pedagang baru, cuma tidak banyak, karena masih ada PKL,” pungkasnya.

Saat ini, lantai dua blok A pasar tersebut sama sekali tidak ada aktivitas jual beli, layaknya pasar pada umumnya. Puluhan lapak yang berbahan beton tersebut terlihat berdebu, lantaran tidak digunakan oleh pedagang selama berbulan-bulan.

“Jualan di lantai dua sepi. Saya saja sebentar berjualan diatas itu. Jadi pelan-pelan pedagang termasuk saya pindah ke bawah (tempat parkir) sebagian pedagang lagi pindah ke luar,” kata Abdul, pedagang cabai di Pasar tersebut.

Menurut Abdul, pemerintah seharusnya dapat tegas untuk tidak membiarkan pedagang berjualan di luar gedung Pasar Encik Puan Perak. Sebab, kondisi tersebut membuat pembeli jarang mendatangi pasar tersebut.

Jika terus dibiarkan, kata Abdul Pasar Encik Puan Perak bakal bernasib sama, dengan pasar-pasar lainnya yang sepi pembeli. “Kalau dibiarkan nanti pasar ini melempem, sebab tinggal beberapa orang saja yang masih berjualan,” pungkasnya. (*)

Reporter: M Ismail

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |