Biden Dukung Program Makan Bergizi Gratis

3 days ago 5
Presiden Prabowo Subianto dan presiden AS Joe Biden menggelar pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (12/11) waktu setempat.
F. Muchlis/Setpres

batampos – Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington, Selasa (12/11) siang waktu setempat. Keduanya memberikan atensi terhadap kondisi global hingga program makan bergizi gratis.

Prabowo tiba di Gedung Putih melalui gerbang North West dengan iring-iringan mobil kepresidenan. Saat memasuki area Gedung Putih, barisan tentara yang membawa bendera dari 50 negara bagian Amerika Serikat memberikan penghormatan. Mobil berhenti di depan West Wing Portico dan disambut Penjabat Kepala Protokol Amerika Serikat Ethan Rosenzweig.

Selanjutnya, Prabowo diarahkan menuju Ruang Roosevelt untuk mengisi buku tamu kepresidenan. Momen itu menandai formalitas awal dari pertemuan tingkat tinggi antara kedua negara. Dari Ruang Roosevelt, Prabowo menuju ke Oval Office. Presiden Biden pun menyambutnya.

Pertemuan itu menandai tonggak penting dalam hubungan diplomatik antara kedua negara yang telah berjalan selama 75 tahun. Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Biden atas undangannya.

”Saya juga ingin berterima kasih, Anda secara pribadi menelepon saya untuk memberikan selamat atas pemilihan saya,” ucapnya.

Prabowo menekankan komitmen pemerintahannya untuk terus meningkatkan hubungan Indonesia-Amerika Serikat. ”Amerika Serikat bagi kami adalah teman yang sangat baik. Amerika Serikat mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan dan membantu kami berkali-kali saat kami membutuhkannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Biden mene-kankan pentingnya peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia. ”Saya bangga bahwa kemitraan antara negara kita adalah yang terkuat yang pernah ada dan hari ini kita akan membahas bagaimana melan-jutkan kemitraan ini,” kata Biden.

Dia juga mengidentifikasi beberapa fokus kerja sama. Termasuk memperkuat kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, mendukung transisi energi bersih, serta membangun rantai pasok yang aman.

”Kami juga membahas tantangan global, termasuk situasi di Gaza dan Laut China Selatan,” tutur Biden.

Dilansir dari laman resmi Gedung Putih, kedua pemimpin negara mengakui pentingnya perdamaian, keamanan, dan stabilitas global. AS mengakui pentingnya implementasi Declaration of the Conduct of Parties di Laut China Selatan (LCS). Selain itu, mendukung ASEAN untuk mengem­bangkan kode etik di LCS untuk mematuhi hukum internasional.

LCS memang makin hangat diperbincangkan. Apalagi, Indonesia punya kepentingan karena berbatasan dengan LCS. Beberapa negara di sekitar LCS sering mengalami sengketa karena klaim Tiongkok. Padahal, pengadilan arbitrase 2016 sudah menyang-kal klaim luas LCS yang berbasis pada peta lamanya. Peta itu dianggap tidak mematuhi hukum internasional.

Setelah pertemuan Prabowo dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping beberapa waktu lalu, ada beberapa perjanjian yang ditandatangani. Salah satunya adalah pembangunan maritim bersama.

Dilansir dari BBC, Tiongkok mengeluarkan statemen bersama yang menyebut kedua negara telah mencapai kesepahaman tentang pengem-bangan bersama di area dengan ”klaim tumpang tindih”.

Pemerintah Indonesia me-lalui Kementerian Luar Nege-ri sempat menampik pernyataan Tiongkok. Alasannya, Indonesia bukan salah satu negara penggugat LCS. Kementerian Luar Negeri menyebut, perjanjian dengan Tiongkok tidak berdampak pada kedaulatan atau yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara.

Pada kesempatan terpisah, Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengkritisi perjanjian yang dilakukan Prabowo dengan Jinping. Pada joint statement, terdapat kalimat overlapping claim atau klaim tumpang tindih. Dia mempertanyakan wilayah mana yang termasuk overlapping claim.

Jika itu berkaitan dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara, berarti kebijakan Indonesia sudah berubah. ”Perubahan yang sangat fundamental dan berdampak pada geopolitik,” katanya. Dia khawatir Indonesia dianggap mengakui klaim sepihak Tiongkok.

Pertemuan Prabowo dengan Biden juga menyinggung soal pembangunan SDM dan pangan. Pemerintah AS menyatakan siap membantu Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan. Kedua negara berkomitmen dalam kolaborasi penelitian untuk menyatukan AI dan pertanian berkelanjutan. RI-AS juga berkomitmen memperkuat ketahanan pangan Indonesia lewat perikanan dan akuakultur serta meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan laut Indonesia.

Di bidang sumber daya manusia, kedua negara akan bekerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan. Para pemimpin mengumumkan pembukaan American Corner baru di Makassar pada 2025. Selain itu, ada kerja sama lebih lanjut untuk mempromosikan bidang sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika (STEAM), pendidikan bahasa, serta kolaborasi kewirausahaan.

Perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas menjadi fokus dalam program tersebut. Penelitian di bidang kesehatan juga digenjot untuk mengatasi penyakit baru. (*)

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |