Ganti Nama Jadi Kampung Madani, Kapolda Ingatkan Tak Ada Lagi Peredaran Narkoba di Kampung Aceh

1 day ago 3
Kapolda Kepri Irjen Pol Yang Fitri Halimansyah saat di Kampung Aceh yang berada di Simpang Dam, Mukakuning. Kapolda mengubah nama Kampung Aceh jadi Kampung Madani. Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos.

batampos – Kapolda Kepri Irjen Pol Yang Fitri Halimansyah sambangi Kampung Aceh yang berada di Simpang Dam, Mukakuning, Kecamatan Seibeduk, Jumat (15/11) pagi. Kapolda dan jajarannya mengubah nama Kampung Aceh jadi Kampung Madani, dengan harapan tak ada lagi kegiatan ilegal terutama peredaran narkoba di pemukiman tersebut kedepannya.

“Hari ini kita ganti nama Kampung ini jadi Kampung Madani. Yang terjadi sebelumnya saat masih Kampung Aceh tak boleh lagi. Saya akan awasi secara serius ini kedepannya. Narkoba, perjudian tak boleh ada lagi, ” ujar Yan Fitri.

Dengan bergantinya nama jadi Kampung Madani, Yan Fitri berharap kehidupan masyarakat setempat lebih baik lagi kedepannya. Julukan kampung narkoba dan pandangan negatif atas pemukiman ini tidak akan terjadi lagi.

Baca Juga: Usai Digerebek Tim Gabungan, Kampung Aceh Akan Dirazia Rutin

“Saya harap masyarakat di sini bisa memahami ini. Jika masih mau dibina kita bina, tapi kalau tak bisa lagi ya kita binasa kan. Pokoknya tak mau dengar lagi ada cerita peredaran narkoba atau perjudian di Kampung ini, ” tegas Yan Fitri.

Dengan adanya penggantian nama tersebut, Yan Fitri berharap agar pemukiman ini bisa seperti semula lagi yang mana penuh dengan pemuka agama dan ulama untuk menularkan ajaran yang baik kepada masyarakat.

“Kampung Aceh ini dulu, tempat para ulama dan tokoh agama dari Aceh yang datang ke Batam. Tetapi sekarang kampung ini dinodai dengan peredaran narkotika,” kata Yan Fitri.

Selain kepada masyarakat umum, dikesempatan yang sama Yan Fitri juga ingatkan anggotanya untuk tidak main-main dengan narkoba atau praktek perjudian. Dia akan tindak tegas jika ketahuan anggota Polri terlihat narkoba atau perjudian.

“Saya juga mengingatkan kepada seluruh anggota, jika masih ada yang terlibat, maka akan saya selesaikan alias saya pecat,” katanya.

Dia juga meminta dukungan dari Pemerintah Kota Batam dan juga BP Batam, agar secepatnya melakukan pengalokasian lahan tersebut.

“Jika belum dialokasikan, maka secepatnya dialokasikan, kalau sudah dialokasikan segera tarik, dari pada lahan tidur,” kata Yan Fitri.

Seperti diketahui Kampung Aceh yang diubah namanya menjadi Kampung Madani, selama ini dikenal sebagai Kampung Narkoba Batam. Aktifitas penyalahgunaan dan transaksi narkoba serta perjudian ramai di lokasi pemukiman liar tersebut.

Belum lama ini tim gabungan lakukan penggerebekan dan penertiban. Banyak orang yang diamankan karena penyalahgunaan narkoba dan berjudi. Kedatangan Kapolda Kepri ini untuk menindaklanjuti penggerebekan sebelumnya sehingga kampung ini tak jadi kampung narkoba dan perjudian lagi kedepannya.

Suhardi, tokoh masyarakat di Simpang Dam sependapat dengan pernyataan Kapolda Kepri ini. Dia pun berharap agar apa saja yang disampaikan Kapolda ini benar-benar terwujud kedepannya. Kampung Aceh yang dulunya kental dengan kegiatan keagamaan hendaknya tidak lagi dipandang buruk oleh masyarakat luas.

“Kami pun risih sebenarnya dengan apa yang terjadi di kampung kami ini. Kami setuju jika Kapolda mau ratakan semua aktifitas perjudian dan narkoba di kampung ini karena memang sudah meresahkan, ” ujar Suhardi. (*)

Reporter: Eusebius Sara

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |