Ratusan Angkot di Tanjungpinang Dinilai Tak Layak Jalan

4 days ago 6
Sejumlah angkota yang menunggu penumpang di kawasan Jalan Merdeka Tanjungpinang, Senin (11/11). F. Mohamad Ismail/BATAM POS

batampos– Dinas Perhubungan (Dishub) mencatat setidaknya ada sekitar 200 angkutan kota (angkot) yang masih beroperasi di Kota Tanjungpinang, Kepri. Namun, sebagian besar dari ratusan angkot tersebut, dinilai tidak layak jalan.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Tanjungpinang, Habibi mengatakan angkot yang masih beroperasi tersebut, hanya sebagian kecil saja yang bisa dinilai layak jalan. Selebihnya, memang tidak layak jalan.

BACA JUGA: Organda Minta Dishub Adakan KIR Digital Berkala

“Kita semua tahu kondisinya seperti apa, ya seperti itu. Tapi masih ada yang bagus dan layak jalan. Namun, masih banyak yang kurang layak,” kata Habibi, Senin (11/11).

Habibi menerangkan, para sopir angkot banyak yang mengeluh terkait minimnya penumpang. Sering kali, para sopir berkeliling menghabiskan bahan bakar, tampa membawa penumpang satu orang pun.

Sehingga, Dishub Tanjungpinang sendiri tidak bisa memaksakan sopir untuk memperbaiki, atau mempercantik angkot. Apalagi, mempercantik angkutan umum itu terbilang membutuhkan dana yang cukup besar.

“Dengan pendapatan mereka (sopir) yang minim ini, kita tidak bisa memaksakan untuk mereka membuat angkot lebih bagus lagi,” tambahnya.

Ia menambahkan, bahwa ratusan angkot tersebut sebagian besar merupakan milik pribadi. Sementara sisanya, milik PO yang saat ini masih bertahan. “Untuk tarifnya masih Rp5 ribu untuk dalam kota,” sebutnya.

Selain angkutan umum, terdapat satu bus milik Dishub Tanjungpinang yang tidak layak pakai. Bus tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan, untuk melayani perjalanan warga Tanjungpinang menuju wilayah Senggarang dan Dompak.

“Ada lima, satu mengalami kerusakan mesin. Sehingga empat yang masih layak jalan. Kita layani rute Terminal Sei Carang, menuju senggarang dan Dompak,” sebutnya.

Kendati demikian, kata Habibi empat bus yang masih beroperasi tersebut tentunya harus diberikan perawatan secara berkala. Bahkan, tahun ini pihaknya hanya mendapatkan anggaran Rp27 juta untuk merawat empat bus tersebut.

“Satu bus saja sudah tidak cukup. Namun kita harus pandai-pandailah, biar bus tersebut bisa beroperasi terus,” pungkasnya. (*)

Reporter: M Ismail

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |