batampos– Restoran yang menyediakan sejumlah menu khusus kuliner betawi kini hadir di Kota Tanjungpinang, Kepri. Restoran tersebut bernama Warung Babeh, yang mulai diresmikan pada Selasa (12/11).
Desain interior Warung Babeh yang terletak di Jalan Sultan Machmud, Gang Gudang Hijau Ujung tersebut mengusung tema tradisional dari suku betawi. Pengunjung yang menyantap hidangan di tempat itu bakal merasakan berada di sebuah perkampungan di Jakarta.
“Hari ini sudah resmi dibuka. Semua fasilitas penunjang sudah siap, termasuk tempat ibadah,” kata Mustardi, Owner atau pemilik Warung Babeh.
BACA JUGA: Ragam Wisata Kuliner di Ibukota Kepri, Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Di Warung Babeh tersebut, terdapat sejumlah menu makanan khas betawi. Seperti soto betawi, pecak, pindang dan menu makanan khas betawi lainnya. Sehingga, masyarakat Kepri, khususnya Tanjungpinang yang merindukan masakan betawi, tidak perlu lagi jauh-jauh pergi ke Jakarta.
“Jadi yang ingin merasakan masakan khas dari betawi, tidak perlu lagi ke Jakarta. Bisa langsung ke Warung Babeh. Karena menu masakan disini sudah terwakili rasanya,” tambahnya.
Mustardi mengakui, belum adanya restoran masakan betawi di Tanjungpinang menjadi alasan untuk ia membuka Warung Babeh tersebut. Selain itu, selama ini ia hanya membuat masakan betawi untuk dinikmati ia dan keluarganya saja.
Sehingga, lama kelamaan ia berniat untuk membuka restoran masakan khas betawi. Agar, masyarakat Kepri yang merupakan suku betawi dan suku lainnya dapat ikut menikmati cita rasa masakan betawi.
“Ya dengan dibukanya warung makan ini dapat menarik masyarakat. Kita juga sudah buka lowongan kerja, walaupun tidak banyak, tapi dapat membantu warga sekitar,” sebutnya.
Mustardi menambahkan, harga menu makanan khas betawi di Warung Babeh juga cukup terjangkau, dari Rp5 ribu hingga Rp45 ribu. Hadirnya Warung Babeh, diharapkan mampu menarik wisatawan lokal dan mancanegara, untuk terus datang ke Ibu Kota Provinsi Kepri tersebut.
“Tempat yang kita sediakan juga menggunakan konsep khas betawi. Namanya rumah si dul, jadi pengunjung yang menyantap makanan merasakan berada di daerah Betawi,” pungkasnya. (*)
Reporter: M Ismail